Posts

Showing posts with the label Ahok

Followers

Menilik Fenomena Pamer Kekayaan Istri dan Anak Pejabat Publik: Status Sosial atau Hedonisme yang Tidak Bertanggung Jawab?

Image
  Belakangan ini terjadi kehebohan aksi pamer kekayaan istri dan anak pejabat. Bukan hanya pakaian mahal dan asesorisnya yang harganya fantastis, melainkan juga rumah mewah, kendaraan mewah, yang menurut hitung-hitungan secara normal, tidak mungkin bisa dimiliki dari penghasilan bulanan atau gajinya dalam waktu begitu singkat atau masa kerja suami atau ayah dari mereka yang pamer kekayaan. Tindakan pamer kekayaan yang diduga hasil korupsi suaminya oleh istri dan anak pejabat publik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Kebutuhan akan status sosial dan pengakuan: Kekayaan yang diduga hasil korupsi dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi dan pengakuan dari orang lain. Istilah "kemewahan" sering dikaitkan dengan keberhasilan dan prestise dalam masyarakat tertentu. Oleh karena itu, istri dan anak pejabat publik dapat merasa perlu untuk memamerkan kekayaan mereka untuk meningkatkan status sosial dan meraih pengakuan dari orang lain. Kepercayaan diri : Kekay

Anies Baswedan & Dampak Politis Sebagai Antitesa Presiden Jokowi Pada Tahun Politik

Image
  Kenapa Anies Baswedan disebut antitesa Presiden Jokowi oleh para pengamat politik? Anies Baswedan sering disebut sebagai antitesa atau kebalikan dari Presiden Jokowi karena perbedaan pendekatan dan gaya kepemimpinan keduanya. Presiden Jokowi dan Anies Baswedan ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (Photo: brilio.net) Presiden Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang pragmatis & fokus pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan yang dinilai berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat Sementara Anies Baswedan lebih fokus pada isu-isu sosial dan identitas. Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta memilih untuk menghapus beberapa proyek infrastruktur yang direncanakan oleh pemerintah sebelumnya, sementara Jokowi sebagai mantan Gubernur Jakarta menekankan pada pembangunan infrastruktur, dan bidang lain yang dibutuhkan warga. Anies Baswedan juga dikritik dan ada kontroversi terkait dengan kebijakan-kebijakannya, termasuk pengelolaan pandemi COVID-19, kasus Formula E, Ru

Rekam Jejak Anies Baswedan Pada Pilkada 2017 Muncul Setelah Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang

Image
 Anies Baswedan adalah salah satu kandidat pada Pilkada Jakarta 2017. Anies tampil sebagai calon gubernur bersama Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur. Mereka berdua diusung oleh koalisi partai Gerindra, PKS, dan PAN. Dalam kampanye Pilkada Jakarta 2017, Anies Baswedan menyoroti berbagai isu yang dianggap penting untuk diatasi di DKI Jakarta. Salah satu isu yang dianggap paling penting adalah kemacetan yang terjadi di berbagai wilayah Jakarta. Anies menjanjikan akan mengatasi kemacetan tersebut dengan berbagai cara, antara lain dengan memperbaiki transportasi publik dan membangun jalan alternatif. Disamping itu, Anies juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi rakyat. Ia berjanji akan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat kecil agar bisa meraih penghasilan yang lebih baik. Namun, kampanye Anies Baswedan juga menimbulkan kontroversi. Salah satu contohnya adalah saat ia menyebut Ahok sebagai "pejabat yang tidak ramah". Hal ini dianggap sebagai kampanye

Ahok dan Anies Baswedan: Dua Gubernur DKI Jakarta yang Berbeda, Kekuatan & Kelemahan Masing-masing

Image
  Jakarta pernah memiliki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Persepsi warga Jakarta, bahkan luar daerah punya pendapat berbeda tentang mereka. Ada yang melihat bagaimana cara mereka berkomunikasi dan cara mereka mengambil kebijakan, lalu mengeksekusinya.  Sehubungan dengan gaya berkomunikasi, dapat dicatat bahwa antara Anies Baswedan dan Ahok dalam hal kemampuan menyusun kata-kata dan kemampuan bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal yang subjektif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya ada yang menganggap Ahok terlalu ceplas-ceplos, sedangkan Anies dinilai manis dalam menyusun kalimat saat berbicara di hadapan publik maupun media.  Gestur Anies Baswedan dan Ahok yang tertangkap kamera media (bandung.bisnis.com) Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi persepsi ini adalah sebagai berikut: Gaya komunikasi yang berbeda Anies Baswedan dan Ahok memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Anies Baswedan cenderung menggunakan

Dampak Kinerja Heru Budi Hartono Di Tengah Cuaca Ekstrem

Image
  Setelah Heru Budi Hartono, mantan walikota Jakarta Utara, menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebagai pengganti Anies Baswedan sebenarnya melaksanakan tugas di tengah ancaman cuaca ekstrem, yang terjadi di Indonesia dan berdampak di Jakarta dan sekitarnya, yang biasanya menyebabkan banjir.  Karena itu menarik untuk mengulik kinerja Heru Budi Hartono atau mengevaluasinya di saat cuaca ekstrim, dan sampai awal tahun ini Heru sudah melaksanakan tugasnya sekitar 3 bulan setelah gantikan Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai bakal Capres 2024. Hingga saat ini Koalisi Perubahan yang rencananya mengusung Anies, ternyata belum solid untuk segera mendeklarasikan Anies Baswedan dengan Cawapresnya, apakah Aher dari PKS atau AHY dari Partai Demokrat? Heru Budi Hartono Pejabat Gubernur DKI Jakarta (Image: regional.kontan.co.id) Apa dampak dari kinerja Heru Budi Hartono dibandingkan kerja lima tahun Anies Baswedan, yang menggantikan Ahok dan Djarot Saifulhidayat seba

Pasca Heru Budi Hartono, Jakarta Mencari Figur Cagub & Cawagub Yang Bisa Kerja?

Image
 Obrolan politik di malam hari maupun di siang bolong memang lebih banyak didominasi perbicangan tentang safari politik, yang makin seru pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai Capres versi Partai NasDem, meskipun perlu kerja keras agar terbentuk koalisi yang pas agar Anies bisa didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada 2023.  Pembicaraan tentang Pilkada, khususnya untuk Jakarta belum banyak yang membicarakan, meskipun sudah ada yang mengulasnya di media sosial. Gubernur Jakarta memang punya posisi strategis dalam peta politik Indonesia, terutama setelah Jokowi terpilih sebagai Gubernur Jakarta pada 2012, lalu terpilih sebagai Presiden RI pada 2014, dan kini sedang menyelesaikan pemerintahan periode keduanya.  Heru Budi Hartono & Anies Baswedan dikerumuni awak media setelah Heru dilantik sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta 2022 - 2024 di Kementerian Dalam Negeri. (finansial.bisnis.com) Apakah Anies ingin mengulang sejarah itu? Waktu yang akan menentuk

Total Pageviews

Real Information